Minggu, 17 April 2011

organisasi pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Perubahan-perubahan sangat di tuntut keberadaaannya juga sangat di harapkan akan dampaknya yang membawa ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. khususnya perubahan-perubahan dalam bidang pendidikan. yang selanjutnya akan penulis tentang organisasi sekolah. di lingkungan masyarakat, sekolah, maupun institusi pemerintahan. namun, sampai saat ini masih banyak di antara kita yang belum memahami betul tentang apa itu organisasi. terutama di bidang pendidikan seperti sekolah. dan di maksud dengan kepribadian adalah suatu ciri khas yang menetap pada diri seseorang dalam berbagai kondisi, yang mampu membedakan antara individu yang satu dengan individu yang lain. dan mengenai tipe-tipe kepribadian, ada individu-individu yang bersahabat, menyenangkan , ramah, banyak bicara, impulsif dan sebagainya. oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas, kegiatan bimbingan dan konseling mencakup banyak aspek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan koseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja. maka dari itu layanan bimbingan konseling dalam membentuk kepribadian siswa sangat lah penting untuk di kaji.












BAB II
PEMBAHASAN
ORGANISASI SEKOLAH
A. Pengertian oraganisasi sekolah
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai makhluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. dengan bagitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.
Dari defini tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.
B. Stuktur organisasi
Pengertian struktur organisasi sekolah
Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang strategis.
Komite sekolah adalah pengawas dari luar sekolah yang ditunjuj untuk mengawasi jalannya suatu organisasi sekolah. sedangkan tata usaha adalah staf yang mengurusi keperluan. sekolah, seperti halnya dalam bidang administrasi dan juga dokumentasi sekolah. dan setelah itu kepada itu kepala sekolah dibantu oleh WAKA. kurikulum yang bertugas untuk membuat program kerja yang akan di jalankan oleh para guru sesuai dengan kurikulum yang berlaku. dan juga WAKA kesiswaan yang mengurus masalah kesiswaan. seperti penerimaan murid baru di tahun ajaran baru ataupun siswa pindahan dari sekolah lain.
organisasi sekolah tersebut, juga didukung oleh beberapa ketua program keahlian yang secara umum bertugas mengajarkan beberapa keahlian kepada para peserta didik. yang nantinya peserta didik diharapkan dapat menguasai keahlian-keahlian tersebut.
yang terpenting dalam sebuah sekolah adalah adanya guru dan siswa. guru adalah perangkat sekolah yang berperan penting dalam proses pembalajaran dalam sekolah. semua ilmu diberikan oleh guru kepada para muridnya. gurulah yang mengevaluasi para muridnya dan guru juga yang bertanggung jawab memberikan pemecahan masalah yang di alami muridnya untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang cerdas, kurang cerdas, dan siswa yang membandel, namun biasanya yang mempunyai peran lebih seperti itu adalah wali kelas. wali kelas adalah guru yang mengajar bidang studi tertentu, tetapi dia juga bertanggung jawab terhadap sebuah kelas. wali kelas ini ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.
adapun peran siswa dalam organisasi sekolah adalah sebagai peserta didik yang berkewajiban untuk menuntut ilmu sehingga nantinya siswa ilmu yang di berikan oleh para guru kepada siswa dapat bermanfaat dimasa depan kelak.

C. Wewenang dan tanggung jawab organisasi sekolah
Setelah mengetahui stuktur sekolah seperti apa, maka sebaiknya kita juga harus tahu apa saja wewenang dan tanggung jawab sekolah. sebelum itu kita pengertian dari wewenang dan tanggung jawab itu sendiri.
wewenang ( Authority ) Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. di samping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujaun dapat tercapai.
seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memnuhi :
1. memahami komunikasi tersebut
2. tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3. tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya

setelah melihat pengertian wewenang dan tanggung jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawab dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat dicapai.
pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah :
1. menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah
2. menjaga keterlaksanaan pedoman mutu sekolah
3. menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran kurikulum
4. mengembangkan SDM
5. melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan
6. merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan
7. mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi
8. menetapkan program kerja sekolah
9. mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
10. melesgalisasi dokumen organisasi
11. memutuskan mutasi siswa
12. mengusulkan promosi dan mutasi pendidikan dan tenaga kependidikan
13. menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah
14. memberi pembinaan warga sekolah
15. memberi penghargaan dan sanksi
16. memberi pernilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan

Syarat terjadinya sosialisasi
Pada dasarnya, sosialisasi memberikan dua kontruksi fundarmental bagi kehidupan kita.pertama,memberikan dasar atau formasi kepada individu bagi terciptanya partisipasi yang efektif dalam masyarakat.kedua,memungkinkan lestarinya suatu masyarakat karena tanpa sosialisasi akan hanya ada satu generasi saja sehingga kelestarian masyarakat akan sangat terganggu. contohnya, masyakarat sunda, jawa, batak, dan sebagainya. akan lenyap manakala satu generasi tententu tidak mensosialisasikan nilai-nilai kesundaan , kejawaan, kebatakan kepada generasi berikutnya. agar dua hal tersebut dapat berlangsung maka ada beberapa kondisi yang harus ada proses sosialisasi terjadi. ada beberapa warisan sosial :
1. Warisan dan kematangan biologis]
dibandingkan dengan binatang, manusia secara biologis merupakan makhluk atau spesis yang lemah karena tidak dilengkapi oleh banyak instink. kelebihan manusia adalah adanya potensi untuk belajar dari pengalaman-pengalaman hidupnya. warisan biologis yang merupakan kekuatan manusia, memungkinkan dia melakukan adaptasi pada berbagai macam bentuk lingkungan. hal inilah yang menyerabkan manusia bisa memahami masyarakat yang senantiasa berubah, sehingga lalu dia mampu berfungsi di dalamnya, menilainya, serta memotifasikannya. namun tidak semua manusia mempunyai warisan biologis yang baik, sebab ada pula warisan biologis yang bisa menghambat proses sosialisasi. manusia yang dilahirkan dengan cacat pada otaknya atau organ tubuh lainnya ( buta, tuli/bisu, dan sebagainya ) akan mengalami kesulitan dalam proses sosialisasi.
2. Lingkungan yang menunjang
sosialisasi juga menuntut adanya lingkungan yang baik yang menunjang proses tersebut, di mana termasuk di dalamnya interaksi sosial. kasus dibawah ini dapat dijadikan satu contoh tentang pentingnya lingkungan dalam proses sosialisasi. anak dilahirkan dalam dunia sosial. mereka merupakan anggota baru di dunia tersebut.dari kecamata masyarakat fungsi sosialisasi adalah mengalihkan segala macam informasi yang ada dalam masyarakat tersebut kepada anggota-anggota barunya agar mereka dapat segera dapat berpartipasi di dalamnya.
berdasarkan pengalaman yang kita miliki, banyak aspek-aspek kehidupan kita relatif stabil dan bisa diprediksi. jalan-jalan yang cenderung padat di pagi hari, orang berlibur di akhir pekan, anak-anak usia enam tahun mulai bersekolah, tata letak bangunan fisik suatu kota ada alun-alun, pusat perbelanjaan , terminal dan sebagainya. makan tiga kali dalam satu hari.budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan hal yang diciptakan oleh unit-unit di mana setiap anggota unit sosial tersebut memberikan makna yang relatif sama pada hal-hal tadi; keyakinannya, nilai, normaa, pengetahuan. bahasa, pola interaksi, dan juga hal-hal yang berkaitan dengan sarana fisik, seperti bangunan, mobil, baju, buku.
 mensosialisasikan budaya
institusi adalah satu bentuk unit sosial yang memfokuskan pada pemenuhan satu bentuk kebutuhan masyarakat. misalnya sekolah, keluarga, agama, mass-media: koran, majalah, televesi, radio. individu dan kelompok-kakak,adik, ibu, teman, guru, kelompok hobi, korpri, dharmawanita.
 cara mensosialisasikan budaya
sosialisasi melibatkan proses pembelajaran. pembelajaran tidak sekedar di sekolah formal, melainkan berjalan di setiap saat dan di mana saja. yang di maksud dengan belajar atau pembelajaran adalah modifikasi perilaku seseorang yang relatif permanen diperoleh dari pengalamannya di dalam perilaku seseorang yang ralatif. seseorang selalu mengucapkan salam pada saat bertemu orang lain yang di kenalnya : perilaku tersebut merupakan hasil belajar yang di peroleh dari lingkungan di mana di dibesarkan.
ada tiga yang telatif kuat yang dapat menjelaskan proses pembelajaran dalam sosialisasi.
1. teori pembelajaran sosial ( social learning teory )
2. teori perkembangan individu ( developmental theory )
3. teori interaksi simbolis ( symbolic interaction theory )

A. berdasarkan teori perkembangan sosial, pembelajaran terjadi melalui dua cara
1. dikondisikan
2. meniru perilaku orang lain

B. berdasarkan teori-teori perkembangan, pembelajaran, sosialisasi di tahap awal melibatkan serangkaian tahapan
setiap tahap akan memunculakn bentuk perilaku tententu dan setiap manusia perilakunya berkembang melalui tahapan yang sama, misalnya, tahap perkembangan yang di kemukakan oleh Erik Erison ( 1950 ) ada delapan tahapan.
1. perkembangan rasa percaya pada lingkungan
2. pengembangan kemandirian
3. pengembangan inisiatif
4. pengembangan kemampuan psikis dan pisik
5. pengembangan identitas diri
6. sosialisasi di masa anak-anak
7. pengembangan pembinaan keluarga / keturunan
8. menerimaan kehidupan
C. berdasarkan teori interaksi simbolis
Interaksi dengan manusia lain dalam proses sosialisasi merupakan satu keharusan. interaksi senantiasa mengandalkan proses komunikasi, dan salah satu alat komunikasi adalah bahasa. kapasitas seseorang berbahasa dipengaruhi oleh akar biologis yang sangat dalam, namun pelaksanaan kapasitas tersebut sangat di tentukan oleh lingkungan budaya di mana kita di besarkan.


















BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam marumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahkluk sosial agar mampu berintraksi dengan lingkungan. dengan begitu kita belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikan dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berintraksi sebagai mana peran kita di dalam suatu lingkungan dan bimbing dan pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan menghambat masalah-masalah yang di hadapinya, baik sekarang amupun masa yang akan datang.
sehubungan dengan terget populasi layanan bimbingan dan konseling, layanan ini tidak terbatas pada individu yang bermasalah saja. tetapi meliputi seluruh siswa. oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah , yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas

B. saran
dalam penyusunan makalah ini yang mencakup organisasi sekolah beserta wewenang dan tanggung jawab, maka dari penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar penyusun dapat memperbaiki penyusunan yang lain kedepannya.









daftar pustaka
- Dharmawan, kepribadian siswa, bandung :binacipta,2009
- SW warsono alvin, bimbingan konseling dalam pembentukan kepribadian siswa, jakarta : 2005
- Anang wahyudianto, sosiologi, kuala pustaka, solo, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar